Hidup itu ada siklusnya. Sama seperti bianglala.
Jika kita ingin melihat pemandangan dari puncak bianglala, kita harus membeli
tiketnya dulu. Saat membeli tiket pun kita pun harus mengantri. Berjuang untuk
mendapatkan tiket bianglala. Belum lagi jika kita kehabisan tiket untuk naik
bianglala. Baru setelah mendapat tiket itu, kita bisa melihat, menikmati
indahnya pemandangan dari puncak bianglala itu.
Namun, bukan berarti kita akan terus berada di puncak. Setelah
beberapa lama, kita harus kembali lagi ke bawah. Membagi kebahagiaan dengan
orang lain yang juga ingin menikmati pemandangan dari puncak tertinggi
bianglala. Jika ingin menikmati pemandangan lagi, kita harus berusaha lagi.
Mengantri, membeli tiket, menunggu sekian waktu untuk sampai di puncak. Akhirnya
kita bisa menikmati pemandangan itu lagi. Namun lagi-lagi kita harus turun,
bergantian dengan orang lain yang juga ingin berada di atas. Begitu seterusnya.
Seperti itulah hidup. Untuk mencapai puncak tertinggi dari hidup
kita, kita harus berusaha dulu. Berebut dengan orang lain untuk mencapai masa
itu. Ada kalanya juga kita kehilangan kesempatan untuk berada di puncak seperti
kehilangan atau kehabisan tiket untuk naik ke bianglala. Setelah kita berusaha,
kita akan bisa menikmati puncak teratas hidup kita.
Tetapi kita tidak boleh serakah. Kebahagiaan itu
juga harus dibagi dengan orang lain. Kita harus memberi kesempatan pada orang
lain untuk merasakan puncak tertinggi hidup mereka. Puncak kebahagiaan hidup
mereka. Setelah itu kita harus berusaha lagi untuk mencapai titik teratas hidup
kita, puncak kebahagiaan hidup kita.
Image by:
Google Image
Tidak ada komentar:
Posting Komentar